Cara Setting Cloudflare untuk Meningkatkan SEO

Cloudflare menawarkan sejumlah setting yang dapat meningkatkan keamanan dan kecepatan website, yang akan berdampak positif pada SEO.

Sebagian besar orang mengenal Cloudflare sebagai penyedia DNS. Lebih dari itu, Cloudflare juga menyediakan fitur keamanan untuk melindungi website dari peretasan dan serangan DDoS. Cloudflare juga menawarkan fitur yang dapat meningkatkan performa website.

Di postingan ini saya akan menjelaskan cara setting Cloudflare untuk meningkatkan keamanan dan kecepatan website. Website yang aman dan cepat memberikan dampak positif pada SEO. Pengunjung suka dengan website yang cepat, dan ini juga disukai oleh mesin pencari seperti Google.

Tertarik mengetahui setting Cloudflare apa saja yang perlu diaktifkan untuk meningkatkan SEO? Yuk, simak tulisan ini sampai selesai!

Cara Setting Cloudflare

Semua setting Cloudflare ini dapat diaktifkan menggunakan paket Cloudflare Free. Anda tidak perlu berlangganan paket berbayar untuk menikmati manfaatnya. Pastikan Anda sudah menambahkan domain ke Cloudflare dan mengaktifkan orange cloud.

Perlu diingat, tanpa mengaktifkan orange cloud, setting Cloudflare di bawah ini tidak akan memberikan manfaat apapun.

1. Crawler Hints

Setting Cloudflare pertama yang sebaiknya Anda aktifkan adalah Crawler Hints. Secara sederhana, Cloudflare akan mengirim ping ke berbagai mesin pencari untuk me-crawl website Anda ketika terjadi pembaruan atau ada postingan baru. Ini akan membuat proses crawling menjadi lebih cepat daripada menunggu jadwal rutin mesin pencari me-crawling website Anda.

Untuk mengaktifkan Crawler Hints, buka menu Cache > Configuration, lalu gulir halaman hingga menemukan Crawler Hints. Klik toggle untuk mengaktifkannya.

2. Optimisasi Kecepatan

Untuk meningkatkan kecepatan website Anda, Cloudflare menyediakan opsi optimisasi kecepatan yang dapat diaktifkan hanya dengan sekali klik.

Buka menu Speed > Optimization. Pada tab Recommendation, klik tombol biru Enable all available setting. Ini akan mengaktifkan berbagai opsi optimisasi kecepatan website seperti HTTP/3, Brotli, Early Hints, 0-RTT Connection Resumption, dan lainnya.

Selain itu, Anda dapat beralih ke tab Content Optimization untuk mengaktifkan Cloudflare Fonts dan Auto Minify JavaScript, CSS, dan HTML.

3. SSL/TLS

HTTPS kini sudah menjadi standar, 99% trafik web sudah terenkripsi. Perubahan besar ini dimulai dari inisiatif Google, yang memandang HTTPS sebagai sinyal peringkat 10 tahun yang lalu.

Optimalkan keamanan website Anda dengan mengaktifkan beberapa setting Cloudflare berikut:

  • Mode SSL/TLS. Buka menu SSL/TLS > Overview. Pilih Full (strict) untuk mengenkripsi website Anda end-to-end. Ini sangat penting jika website Anda menangani transaksi keuangan atau pemrosesan data pribadi. Jika website Anda sudah menggunakan HTTPS, mengubah pengaturan ke Full, Flexible atau Off dapat mengakibatkan website tidak dapat diakses.
  • SSL/TLS Recommender. Di halaman yang sama, aktifkan SSL/TLS Recommender. Dengan mengaktifkan setting ini, Cloudflare akan merekomendasikan versi SSL/TLS yang lebih aman, asalkan website Anda dan browser yang dipakai pengunjung website Anda mendukung.

Beralih ke halaman SSL/TLS > Edge Certificate dan aktifkan beberapa setting berikut:

  • Always Use HTTPS. Ini akan me-redirect semua trafik HTTP ke HTTPS.
  • Minimum TLS Version. Pilih TLS 1.2, dukungan untuk TLS 1.0 dan TLS 1.1 secara perlahan akan dicabut dari browser modern.
  • TLS 1.3. Aktifkan dukungan TLS 1.3, versi yang lebih aman dan cepat.
  • Automatic HTTPS Rewrites. Mengaktifkan setting ini akan mengatasi masalah mixed content. Mixed content terjadi ketika halaman HTTPS memuat aset (gambar, video, CSS, JavaScript, font, dll.) dalam format HTTP. Cloudflare akan mengganti URL aset tersebut menjadi HTTPS, jika didukung.

4. Redirect Rules

Setting Cloudflare ini tidak dapat diaktifkan hanya dengan sekali klik, harus dilihat per kasus. Anda dapat menerapkan single redirect atau bulk redirect menggunakan Cloudflare. Sebelum menerapkan redirect, Anda perlu memahami jenis redirect, sudah tahu source URL yang akan di-redirect dan akan di-redirect ke mana (destination URL).

Redirect Rules ini sangat berguna jika website Anda menggunakan platform seperti Squarespace, Wix, Shopify, atau Ghost(Pro), di mana Anda tidak memiliki akses ke server tetapi masih memiliki kendali atas domain. Dengan ini, Anda dapat melakukan redirect tanpa perlu menyentuh konfigurasi server.

5. Web Analytics

Serupa dengan Google Analytics, Cloudflare Web Analytics juga mengumpulkan data pengunjung website seperti jumlah pengunjung, jumlah page views, negara asal pengunjung, dan data teknologi seperti sistem operasi, browser, dan jenis perangkat.

Cloudflare Web Analytics juga menyertakan pemantauan Core Web Vitals. Data Core Web Vitals dari Cloudflare Web Analytics lebih representatif karena dikumpulkan dari berbagai pengunjung dengan perangkat dan kecepatan internet yang berbeda. Cloudflare juga mengumpulkan data Page load time dari setiap pengunjung website Anda. Data ini dapat Anda gunakan untuk mengevaluasi performa website Anda dari waktu ke waktu.

Anda dapat menggunakan Cloudflare Web Analytics meskipun domain Anda tidak ditambahkan ke Cloudflare. Jika domain Anda sudah ada di Cloudflare, Web Analytics biasanya sudah aktif secara otomatis. Untuk menambahkan website, silakan baca dokumentasi teknis Cloudflare terkait Web Analytics ini.

Penutup

Menggunakan Cloudflare memberikan manfaat besar dari sisi keamanan dan performa website. Dengan mengaktifkan beberapa setting Cloudflare yang telah saya jelaskan di atas, website Anda menjadi lebih aman dan cepat, yang mana itu baik untuk SEO.

Namun, penting untuk diingat bahwa peningkatan SEO bukan hanya soal mengaktifkan setting Cloudflare. Semua langkah tersebut hanya membantu dari segi teknis. Konten yang original dan berkualitas tetap menjadi kunci utama untuk meningkatkan SEO website Anda.


Eksplorasi konten lain dari Gusti Yoshi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan